Pendakian dari start point berdoa menuju hutan sudah mulai menanjak. Memang jalur putri memang terkenal dengan terjalnya medan tetapi lebih cepat dan langsung bertemu dengan surya kencana nantinya. Penulis sendiri pun gatau selama perjalanan sudah sampai di pos berapa, sebab tidak ada tulisan pos nya dan hanya terdapat saung-saung untuk duduk maupun berteduh. Setelah memasuki hutan yang treknya cukup menguras tenaga, perjalanan selama 45 menit kami tiba di Pos Legok Leunca atau kalo diartiin pos selamat datang.
Setibanya di pos selamat datang, cuaca mendadak bergemuruh dan petir menyaut satu sama lain. Ga lama, byuur, hujan yang cukup deras pun turun. Kami tidak berfikiran untuk berteduh sebab cuaca sangat dingin. Kami memaki jas hujan dengan cepat di pos Legok Leunca dan melanjutkan perjalanan dengan tujuan surya kencana.
Hujan yang semakin deras tetep kami lalui sama-sama, jalur yang seperti kobangan penuh dengan lumpur, air yang deres banget jatuh di jalur jadi uda kaya sungai menjadi tantangan sendiri bagi kami. Saat hujan belum berhenti, langkah kami pun juga tidak ikut berhenti sampai kami semua juga tidak tahu sudah sampai pos mana. Akhirnya tepat jam 3 lebih hujan pun reda dan kami pun terkejut karena sudah melewati shelter III dan sudah dekat dengan pos 3 atau pos terakhir sebelum surya kencana (kata temen saya yang pernah naik ke gede duluan).
Ternyata setelah hujan turun, jalur menjadi sangat becek dan sangat licin, ditambah trek yang terus menanjak tanpa henti. Setelah melewati kesulitan yang menggebu-gebu, kami tiba di pos 4 atau shelter V yang jaraknya sudah tidak jauh lagi dari surya kencana. Kami tiba disana jam 5 sore.
Akhirnya setelah perjalanan tepat 5 jam 45 menit dengan minim berhenti yang lama, tepat jam setengah 6 sore kami tiba di lembah yang sangat indah. Dari hutan yang sangat rapat ini tiba-tiba kami disuguhkan keindahan lembah yang menyimpan tanaman edelweis sangat banyak, bahkan luas dari lembah ini 4x dari GBK, akhirnya Surya Kencana!
Bagi kita yang naik dari gunung putri, maka surya kenca timurlah yang duluan kita capai. Jika dari cibodas, maka puncak dululah yang dicapai, dan jika dari selabintana, maka surya kencana barat lah yang dicapai. Setelah tim kami semua kumpul, kami mencari spot buat mendirikan tenda di surya kencana. Kami berjalan dahulu ke tengah atau titik 0 surya kencana agar tidak terlalu jauh ke puncak dan juga tidak terlalu jauh untuk turun karena kami turun via gunung putri lagi.
Sesampainya di titik 0km surya kencana, kami langsung mendirikan tenda, ganti baju karena basah hujan ketika naik, masak-masak dan lekas tidur!
Bagi kita yang naik dari gunung putri, maka surya kenca timurlah yang duluan kita capai. Jika dari cibodas, maka puncak dululah yang dicapai, dan jika dari selabintana, maka surya kencana barat lah yang dicapai. Setelah tim kami semua kumpul, kami mencari spot buat mendirikan tenda di surya kencana. Kami berjalan dahulu ke tengah atau titik 0 surya kencana agar tidak terlalu jauh ke puncak dan juga tidak terlalu jauh untuk turun karena kami turun via gunung putri lagi.
Sesampainya di titik 0km surya kencana, kami langsung mendirikan tenda, ganti baju karena basah hujan ketika naik, masak-masak dan lekas tidur!
Rencana memang tinggalah rencana, mau muncak buat ngeluat sunrise di puncak gede ternyata kami semua baru kebangun jam 6 pagi karena lelah yang melanda. Bangun tidur pemandangan surya kencana sangat indah tiada duanya dari tenda kami. Bonusnya lagi pada saat itu, di tengah surya kencana terdapat aliran air yang biasanya kering kata temen saya, jadi sumber air sangat dekat dari tenda kami. Sebelum muncak, seperti biasa ritual kami yaitu masak untuk sarapan terlebih dahulu. Setelah itu barulah kita mulai penanjakan untuk menuju puncak gede.
Setelah proses masak memasak selsai, kami bergegas siap-siap untuk menuju puncak Gede. Cuaca pada saat itu cerah dan terkadang mendung terkadang cerah kembali, begitulah kesulitan kami untuk memprediksi cuaca di gunung Gede. Dari tempat camp kami menuju puncak di tembuh dalam waktu 45 menit saja dengan trek yang menanjak terus. Kami di bonuskan dengan tidak membawa carrier seperti orang-orang lain yang naik dari putri ataupun cibodas turun nya lewat cibodas. Perjalanan yang cukup melelahkan karena terus menanjak akhirnya kami tiba di puncak gunung Gede. Tetapi sayang pada saat itu puncak sedang dilanda kabut tebal, sehingga gunung Pangrango saja tidak terlihat sama sekali. Untungnya kami dimanjakan dengan indahnya kawah gede dan surya kencana yang sangat terlihat dari puncak.
Puas menikmati keindahan puncak Gede, kami bergegas turun kembali ke tenda kami. Perjalanan turun tiba-tiba cuaca gelap dan berkabut tebal. Gerimis pun turun tetapi tidak deras sehingga kami tidak perlu memakai jas hujan. Sesampainya di tenda baru deh hujan turun dengan derasnya. Hingga kami menunggu sampai jam setengah 6 sore hujan baru berhenti, kami bergegas packing untuk turun kembali melalui jalur gunung putri.
Kami turun sekitar jam 6.15 sore (tepat mahgrib) melenceng dari rencana yaitu jam 5 sore kita turun. Hal itu disebabkan hujan deras yang terjadi di surya kencana dari jam 11 siang hingga jam setengah 6 sore. Kami turun melalui jalur putri lagi, jangan ditanya turunnya lebih enak daripada naik, licin parah dan rawan sekali terlebih hanya rombongan kami saja yang turun pada malam itu. Perjalanan turun gajauh beda sama perjalanan naik, butuh waktu 5 jam sampai di basecamp Haji Anwar karena jalan yang sangat licin, becek, dan juga ada teman yang matanya agak terganggu di malam hari.
Sebelum sampai basecamp, ternyata pos pengawasan sudah tidak ada orang, padahal sebelumnya ada pendaki yang berpapasan dengan kami ingin naik keatas. Simaksi kami taroh saja dimeja karena sudah lelah dan ingin segera tidur di basecamp untuk persiapan pulang esok hari nya.
Kami turun sekitar jam 6.15 sore (tepat mahgrib) melenceng dari rencana yaitu jam 5 sore kita turun. Hal itu disebabkan hujan deras yang terjadi di surya kencana dari jam 11 siang hingga jam setengah 6 sore. Kami turun melalui jalur putri lagi, jangan ditanya turunnya lebih enak daripada naik, licin parah dan rawan sekali terlebih hanya rombongan kami saja yang turun pada malam itu. Perjalanan turun gajauh beda sama perjalanan naik, butuh waktu 5 jam sampai di basecamp Haji Anwar karena jalan yang sangat licin, becek, dan juga ada teman yang matanya agak terganggu di malam hari.
Sebelum sampai basecamp, ternyata pos pengawasan sudah tidak ada orang, padahal sebelumnya ada pendaki yang berpapasan dengan kami ingin naik keatas. Simaksi kami taroh saja dimeja karena sudah lelah dan ingin segera tidur di basecamp untuk persiapan pulang esok hari nya.
0 komentar:
Posting Komentar